Komunitas WordPress di Indonesia hadir di beberapa kota dan aktif di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter, juga platform komunikasi seperti Slack, WhatsApp dan Telegram.
WordPress telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa. Sebagian besar penerjemahannya dilakukan oleh sukarelawan kami yang hebat (terima kasih, semuanya!). Panduan Penerjemahan memberikan informasi bagi penerjemah, agar pengalaman menggunakan WordPress terjemahan sama hebatnya dengan versi Bahasa Inggris.
Panduan Penerjemahan WordPress untuk Bahasa Indonesia ini penting untuk memastikan konsistensi linguistik di dalam WordPress. Panduan ini berfungsi sebagai rujukan yang mengatur standar untuk terminologi dan penerjemahan yang sesuai budaya dan standar bahasa Indonesia; contohnya topik-topik seperti nama produk, aturan tata bahasa, catatan pemformatan, dll. Panduan ini juga akan membantu konsistensi, meningkatkan kualitas, mempersingkat pengeditan dan pengoreksian dalam proses penerjemahan.
Terjemahan WordPress harus mudah dibaca dan dipahami, bahkan untuk pengguna umum. Usahakan agar terjemahan bernada ramah, singkat, dan jelas.
Hasil terjemahan harus menangkap esensi dari tulisan aslinya (versi Bahasa Inggris). Jangan menerjemahkan kata per kata.
Tidak semua gurauan dan rujukan sama di semua negara, termasuk bahasa Indonesia. Anda mungkin ingin menghilangkan atau menggantinya dengan hal-hal yang sesuai dengan budaya Indonesia. Misalnya, penutur bahasa Inggris sering menggunakan bahasa tidak resmi seperti “Howdy”, sapaan sehari-hari orang Amerika selatan. Penerjemah Indonesia dapat menggunakan “Halo?” untuk sapaan tidak resmi, atau “Apa kabar?” untuk sapaan yang lebih resmi.
Masalah yang belum dijelaskan di dalam Panduan Penerjemahan ini harus diatur sesuai dengan buku dan pedoman tata bahasa dari bahasa Indonesia yang telah diakui secara umum.
Pusat Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia (versi cetak).
Penerjemah dapat membuka https://www.wordpress.org untuk mengenal lebih jauh fitur-fitur WordPress dan produk/layanan turunannya seperti plugin dan tema.
Sebisa mungkin sesuaikan bahasan asli WordPress (bahasa Inggris) ke bahasa target. Pengguna harus mendapatkan kesan bahwa WordPress pada awalnya memang ditulis dalam bahasa mereka (dalam hal ini, bahasa Indonesia). Upayakan untuk menjaga konsistensi gaya, tetapi tetap mempertahankan idiom (ungkapan) yang sesuai.
Penulisan dapat bernada formal atau tidak formal (dalam arti, menggunakan bahasa remaja dll.). Karena pada umumnya terjemahan disesuaikan dengan audiens (pengguna).
Sapaan yang paling umum di awal surat adalah: “Yang terhormat” atau singkatannya “Yth” .
Untuk Mr, terjemahannya adalah “Bapak” (untuk sapaan yang lebih sopan kepada orang yang memiliki posisi/jabatan yang lebih tinggi) ATAU “Saudara” (untuk orang yang tidak dikenal atau yang posisi/jabatannya lebih rendah).
Untuk Mrs, terjemahannya adalah “Ibu” (untuk sapaan yang lebih sopan kepada orang yang memiliki posisi yang lebih tinggi) ATAU “Saudari” (untuk orang yang tidak dikenal atau orang yang posisi/jabatannya lebih rendah).
Sapaan umum yang digunakan adalah “Saudara”. Sapaan ini bersifat netral karena mengesampingkan masalah posisi/jabatan atau jenis kelamin.
Dalam konteks tertentu, sapaan lain dapat digunakan asalkan sesuai dengan formal tidaknya situasi.
Hindari bahasa kasar ketika menyebutkan kata ganti perorangan atau kelompok, termasuk yang berkaitan dengan jenis kelamin, suku, atau ketidakmampuan fisik/mental seseorang. Bersikaplah peka pada stereotip jenis kelamin/peran di dalam teks—misalnya, menunjukkan bahwa orang tua yang merawat anak adalah ibu, dan sebagainya. Hindari kecenderungan terhadap pada agama tertentu, baik langsung atau tidak langsung (contoh, gunakan pemuka agama, bukan ulama atau pendeta; tempat ibadah, bukan gereja).
Pada dasarnya, bahasa Indonesia TIDAK membedakan jenis kelamin.
Untuk menerjemahkan “you”, gunakan “Anda” (untuk audiens umum) atau “Saudara” (untuk audiens yang tidak diketahui atau memiliki posisi/jabatan yang lebih rendah).
Nama orang pada umumnya ditunjukkan dengan format nama depan nama belakang. Nama depan TIDAK biasa digunakan untuk menyebut pembaca. Pilihan yang digunakan adalah Saudara atau Anda.
Konvensi posisi kata kerja tertentu biasanya ditempatkan di akhir kalimat bahasa Inggris. Namun dalam bahasa Indonesia, seringkali kata kerja ini akan dibalik posisinya.
Contoh:
Bahasa Inggris : “……………………………………………………. is prohibited.” Indonesia : “Dilarang …………………………………………………………..”
Karena bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki struktur yang berbeda, penerjemahannya mungkin TIDAK menunjukkan budaya sumber yang sebenarnya. Malahan, situasi sosial budaya dapat mempengaruhi penerjemahan dan dapat terjadi cara yang berbeda untuk menunjukkan budaya sumber.
Kata benda yang benar, nama produk, hari dan bulan, serta judul, harus ditulis dengan kapital di awal kata. Contohnya, Januari, Microsoft, dll.
Akronim harus mengikuti kamus-kamus yang disebutkan di butir Rujukan yang Dianjurkan. Contoh, TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Akronim khusus (misal, nama produk) tidak boleh diubah atau harus mengIkuti sumbernya. Contoh, WordPress tidak berubah.
Daftar dengan nomor atau butir harus ditulis dengan huruf besar HANYA jika setiap butir diakhiri dengan titik; bila akhir butir titik koma, maka tidak diperlukan huruf kapital kecuali untuk kata atau akronim yang disebutkan pada butir a sampai c di atas.
Apostrof digunakan untuk memisahkan kutipan dari sumber lain dalam satu paragraf.
Apostrof juga digunakan untuk menekankan atau membedakan istilah tertentu atau kata-kata asing yang akan disoroti dari keseluruhan kalimat atau paragraf. Misal, “Istilah khusus untuk tindakan itu adalah ‘pengebirian’ alias ‘castration’.”
Tidak ada aturan untuk bentuk apostrof, apostrof serif atau sans-serif dapat digunakan, ASALKAN digunakan secara konsisten di seluruh dokumen atau proyek.
Jika urutan butir penting, gunakan daftar bernomor (numbered list). Jika tidak, gunakan daftar berbutir (bulleted list). Ketika memakai daftar berbutir, butir bisa diurutkan berdasarkan abjad atau metode lain yang dianggap logis oleh penulis.
Jika kalimat pembuka bukan kalimat lengkap, jangan berikan tanda baca titik dua di akhir kalimat pembuka. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah pemberian titik dua setelah “antara lain” atau “yaitu”.Contoh: Kegemarannya beragam, yaitu – membaca – menulis, dan – berwisataSaya aktif di media sosial berikut: – Instagram – Twitter – Facebook
Jika kalimat pembuka kalimat lengkap, butir yang berupa kalimat diawali huruf kapital, sedangkan yang bukan kalimat lengkap bisa diawali huruf kapital atau tidak asal konsisten.Contoh: Materi pelajaran yang diberikan dapat dijelaskan di bawah ini: – Bahan genetis yang menyusun DNA. – Hukum Mendel yang menjadi dasar teori evolusi. – Struktur lengkap DNA.
Jika kalimat pembuka bukan kalimat lengkap, tiap butir tidak perlu diawali huruf kapital.Contoh: Pembangunan yang sedang berlangsung adalah – gedung, – jembatan, – dst.
Jika kalimat pembuka kalimat lengkap, akhiri butir yang berupa kalimat dengan titik.Contoh: Sama seperti contoh di nomor 3.
Jika kalimat pembuka bukan kalimat lengkap, berikan koma (untuk kata), titik koma (untuk frasa), atau titik (butir terakhir) pada akhir tiap butir.Contoh: Sama seperti contoh di nomor 4.
Gunakan konstruksi yang paralel (setara) pada tiap butir, misalnya semuanya kata benda atau semuanya kata kerja.Contoh: Kegiatan yang dapat dilakukan mencakup – bercocok tanam; – bersepeda; – dan berburu.
Tanda kutip digunakan untuk menulis kutipan langsung. Tanda kutip dapat ditulis dengan huruf serif atau sans-serif, ASALKAN digunakan secara konsisten di seluruh dokumen atau proyek. Tanda baca ditempatkan di dalam tanda kutip.
Berbeda dengan tanda hubung, tanda pisah “-” digunakan untuk: menambahkan lebih banyak penjelasan pada kata/frasa yang mendahuluinya. menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain. dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat, yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Tanda pisah “-” ditulis TANPA SPASI.
Contoh:
Dua kota ini—Jakarta dan Surabaya—merupakan kota terbesar di Indonesia.
Tahun 1990–1995
Waktu tempuh Jakarta–Surabaya adalah 2 jam penerbangan.
Garis miring digunakan untuk menggantikan “dan” atau “atau” (ketika menunjukkan alternatif). Garis miring juga digunakan untuk menjelaskan “untuk setiap”.
Contoh:
Kamu bisa menggunakan bus/KA untuk mencapai kota tersebut.
Tanda tanya mengakhiri pertanyaan atau dimasukkan setelah pernyataan/frasa yang tidak jelas di dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Harganya pakai kurs dollar Amerika (?) atau rupiah?
Tanda seru menunjukkan kemarahan, seruan, kata seru, perintah, keterkejutan, emosi kuat, dll., atau dimasukkan setelah pernyataan/frasa yang luar biasa dalam sebuah kalimat.
Tanda hubung menghubungkan kata ulang untuk menunjukkan makna jamak.
Contoh:
Anak-anak
CATATAN khusus untuk kata jamak dalam Bahasa Indonesia: TIDAK semua kata jamak ditunjukkan dengan kata ulang. Dan tidak semua kata ulang bermakna jamak.
Hanya kata tertentu yang biasanya ditunjukkan dalam bentuk kata ulang, seperti pundi-pundi, kacang-kacangan, dll.
Untuk menghindari kata ulang dengan tanda hubung, penerjemah harus menggunakan kata yang sama seperti “beberapa”, “berbagai”, dll. atau dengan mengganti kata dengan istilah lain, seperti “pohon-pohon” menjadi “pepohonan”.
Tanda hubung dapat diganti dengan tanda tanda pisah.
Penggabungan dalam Bahasa Indonesia mengikuti aturan ejaan dan tata bahasa. Lihat Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Aturan Ejaan Baku Bahasa Indonesia) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia) untuk contoh yang lebih lengkap.
Preposisi tidak boleh ditulis dengan huruf kapital di dalam judul.
Lihat Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Aturan Ejaan Baku Bahasa Indonesia) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia untuk contoh yang lebih lengkap.
Bacalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Aturan Ejaan Baku Bahasa Indonesia) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia untuk contoh yang lebih lengkap.
Untuk bulan, aturan tiga huruf adalah: Jan, Feb, Mar, Apr, Mei, Jun, Jul, Agt, Sep, Okt, Nov, Des.
Untuk hari, aturan tiga huruf adalah: Sen, Sel, Rab, Kam, Jum, Sab, Mgg.
Akronim dapat muncul dalam tanda kurung setelah kepanjangan akronim yang diterjemahkan, khususnya saat pertama kali disebutkan. Setelah itu, akronim dapat digunakan di seluruh dokumen. Kepanjangan akronim sebaiknya ditulis kembali untuk jenis proyek yang berbeda.
Dalam bahasa Indonesia, singkatan dan akrnonim hanya ditulis dalam bentuk tunggal tanpa tanda kurung.
Untuk penggunaan tanda baca lainnya, sesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang telah dijelaskan dengan lengkap di tautan ini.
Angka harus dieja bila mengawali kalimat, dan sisanya dapat ditulis secara normal di dalam kalimat.
Untuk singkatan ribu adalah “rb” (contoh 15 rb), juta adalah “jt” (contoh 15 jt), miliar adalah “M” (contoh 15 M), triliun adalah “T” (contoh 15 T). Perhatikan kasusnya.
Jika panjangnya sangat dibatasi, “rb” dan “jt” dapat dipersingkat menjadi “r” dan “j”, namun sebisa mungkin hal ini dihindari.
Versi panjang untuk urutan adalah: Pertama, kedua, … dst. ATAU Kesatu, kedua, … dst.
Versi pendek untuk urutan adalah: ke-1, ke-2, … dst.
Semua satuan pengukuran dan pemakaian huruf kapital harus mengikuti standar ukuran. Satuan pengukuran TIDAK boleh diterjemahkan. Ada spasi antara angka dan satuan. Satuan harus tunggal.
Catatan khusus:
Untuk “h” (hour), jika memungkinkan, terjemahkan menjadi “jam”; jika dibatasi, gunakan “j”.
Untuk “mi” (mile), terjemahkan menjadi “mil”; terkadang kita perlu mengkonversi menjadi kilometer dan menyebutkan satuan mil-nya di dalam tanda kurung setelahnya.
Untuk “byte”, terjemahkan menjadi “bita”, dan singkatannya adalah “B”.
Untuk “bit”, pertahankan, dan singkatannya adalah “b”.
Simbol mata uang DAN nama singkatan negara mendahului angka dan dengan spasi antara simbol dan angka. Contoh US$ 100, ¥ 5.000,00.
Mata uang juga dapat ditulis setelah angka tetapi nama negara harus diterjemahkan dan nama mata uang dipertahankan, contoh 100 dollar AS.
Mata uang dan nama negara juga dapat ditulis dalam kata yang disebut kode mata uang, dengan mematuhi aturan ISO 4217, contoh US$ = USD (untuk Dollar AS), Rp = IDR (untuk Rupiah Indonesia), ¥ = JPY (Yen Jepang) dll. Kode mata uang juga ditulis sebelum angka dan dengan spasi antara kode dan angka. Contoh JPY 100.000,00
Konversi sepenuhnya (maksudnya, semua besaran uang langsung diubah menjadi mata uang yang lain) TIDAK diperlukan kecuali untuk tujuan tertentu saja, misalnya, ketika membandingkan harga dan sebagainya.
Mana saja yang akan digunakan di seluruh dokumen atau proyek, maka itu harus digunakan SECARA KONSISTEN.
Nama produk dapat berupa nama yang dipatenkan atau nama merek terdaftar. Nama-nama ini harus dipertahankan dan dapat menggunakan format yang disingkat, sesuai dengan undang-undang masing-masing Negara atau dengan mengikuti peraturan luar (contoh singkatan pertukaran saham), TANPA ada perubahan. Lihat juga Bagian Hukum.
Contoh:
Mengenal Lebih Jauh Perusahaan MyCompany®
Distribusi pakaian olahraga Asteroid™ di Indonesia belum cukup merata.
Semua nama produk harus ditulis lengkap terlebih dahulu, diikuti dengan akronim dalam tanda kurung. Setelah itu, lanjutkan menerjemahkan teks seperti biasa. Jika tanda kurung berada di akhir kalimat, beri titik di luar kurung tutup.
Jika ada istilah yang diminta untuk tetap dipertahankan, harus tetap dipertahankan.
Istilah yang sangat khusus biasanya sulit untuk diterjemahkan secara tepat. Istilah tersebut dapat dipertahankan, tetapi dengan format miring (italics).
Kata “Copyright” diterjemahkan menjadi Hak Cipta. Nama perusahaan TIDAK diterjemahkan. Penjelasan yang mengikuti Hak Cipta (misal mengenai hak paten yang tertunda dll.) harus diterjemahkan.
Produk dan logo WordPress (merek dan perusahaan) merupakan merek dagang di seluruh dunia. Merek dagang atau merek dagang terdaftar HARUS dipertahankan.
Simbol ® dan ™ harus ditulis kecil menaik (superscript). Simbol ini digunakan di setiap contoh nama/judul produk dan dalam contoh rujukan dalam teks, tetapi ikuti sumber untuk penampilan yang aslinya.