Eka Y Saputra

1. Kalau Anda menggunakan static page sebagai homepage, script bisa ditambahkan di front-page.php
Kalau homepage menggunakan page blog (home.php) maka script structured data ditambahkan di masing2 post.

2. Untuk hasil SEO optimal sebaiknya digunakan untuk semua posts dan pages

3. Menurut rekomendasi Webmaster Guidelines sebaiknya visible.

Tergantung dari theme apa yang Anda pakai, sebab theme tertentu memampukan kita untuk mengutak-atik tampilan komentar melalui Dasbor WordPress, sedangkan theme tertentu harus melalui cPanel.

Cara berikut hanya berlaku jika theme Anda memampukan kustomisasi tampilan komentar melalui dasbor WordPress:

1. Klik menu Appearance
2. Pilih menu Editor (letaknya paling bawah)
3. Sebelah kanan ada daftar menu templat (Templates), pilih menu Comments (comments.php)
4. Akan muncul display script Comments yang bisa Anda hack.

1. Standar pemilihan theme saya simpel saja: terdaftar di WordPress Theme Directory dan tanggal “last update”-nya belum lama (maksimal 3 bulan yang lalu).
Ini daftar theme yang paling ter-update: wordpress.org/themes/browse/updated/

2. Theme terbaik untuk pemula dengan berbagai fitur tentu saja theme resmi Twenty Fourteen.
Kalau saya pribadi lebih prefer Twenty Twelve karena theme ini lebih “bersih” sehingga bisa di-kustomisasi habis-habisan.

3. Kelebihan theme commercial: ada customer support yang bisa dihubungi untuk membantu masalah2 teknis.
Sedangkan theme non-komersial, kalau ada problem teknis hanya bisa lewat forum official seperti ini (yang belum tentu dijawab).
Kekurangan theme commercial: mahal dan biasanya ada script2 tertentu yang diluar standar Codex WordPress.

4. Waktu yang dibutuhkan untuk kustomisasi theme ya tergantung skill masing-masing individu (termasuk familiaritas kita dengan tiap2 theme – saya yakin tidak ada hacker WordPress yang jagoan ngoprek semua theme).
Kalau ingin cepat dan praktis, pakai saja theme komersial, misalnya dari themeforest. Beberapa developer disana menyediakan jasa kustomisasi theme mereka by request. Tinggal kasih mockup atau sketsa desain yang kita inginkan ke mereka.

Cara upload PDF sama dengan cara upload image.

1. Add new post.
2. Klik menu “Add Media”.
3. Di jendela “Insert Media” pilih menu “Upload Files” lalu upload file Anda.
4. Setelah berhasil terunggah, akan muncul jendela “Media Library” yang ada tampilan “Title”, “Caption”, “Description” termasuk URL di form “Link To”.
(title akan terisi secara otomatis, atau kalaupun tidak, title ini wajib diisi)
5. Klik “Insert into Post”.

Hasilnya akan muncul link di dalam post.

Jika yang Anda maksudkan adalah untuk menampilkan PDF di post (bukan cuma link), bisa gunakan plugin untuk embed PDF antara lain: Spiderpowa Embed PDF atau vanilla-pdf-embed

Saya sendiri lebih suka menggunakan Google Doc Embedder untuk menampilkan file PDF yang saya simpan di Google Drive sehingga tidak memberatkan kerja server.

Contoh tampilan PDF yang saya embed dari Google Drive bisa dilihat di sini: BookloversFest

Untuk semua image di GalamZulkifli.me (kecuali slideshow di homepage) saya simpan gambar di flickr.

Caranya?

1. Pilih image yg sudah diunggah di flickr, lalu pilih menu share/berbagi.
2. Pilih menu Ambil Kode HTML/BBCode. Disitu ada tiga pilihan tipe script: Embed, HTML, dan BBCode.
3. Nah, tinggal copas script itu ke laman blog.

Tips
Kalau mau “user awam” nggak tahu kalau image itu disimpan di flickr, tinggal ambil sebagian script-nya saja.

Contohnya ini script HTML dari salah satu image saya di flickr:
<a href="http://www.flickr.com/photos/52850952@N05/11921209514/" title="Illusion Series - The Beauty of Relativity thumbnail oleh ekajogja, di Flickr"><img src="http://farm6.staticflickr.com/5546/11921209514_fd4dd2f1de_o.jpg" width="160" height="160" alt="Illusion Series - The Beauty of Relativity thumbnail"></a>
Cukup ambil script url yang ada dalam tag “img”:
http://farm6.staticflickr.com/5546/11921209514_fd4dd2f1de_o.jpg

Kalau menurutku, pake plugin ini aja: http://wordpress.org/plugins/ultimate-posts-widget/
Ada filter untuk menampilkan post per kategori.

Atau kalau mau nulis fungsi secara manual, tinggal baca dan copas script function didalamnya 😀