Internasionalisasi Tema Standar

Dalam tulisan sebelum ini, telah dijelaskan berbagai perubahan dan perbaikan yang terdapat pada WordPress versi 2.3.1. Khusus versi Bahasa Indonesia, terdapat satu perubahan lagi, yaitu disertakannya tema standar (default) yang telah diinternasionalisasikan.

WordPress sebenarnya telah didukung dengan fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah tema diinternasionalisasi menggunakan gettext. Namun terjadi perdebatan di antara pengembang sehubungan dengan minimnya sasaran pengguna yang membutuhkannya, tidak sesuai dengan dampak yang ditimbulkannya, yaitu memperumit kode tema standar itu sendiri. Keputusan akhirnya, tema standar WordPress yang disediakan dalam paket distribusi tidak akan diinternasionalisasi.

Hal itu yang menyebabkan selama ini pelokalan tema standar WordPress harus dilakukan melalui penyuntingan langsung pada berkas php-nya, tidak seperti bagian lain dari skrip inti WordPress. Tema yang dilokalkan dengan cara seperti ini bersifat statis. Artinya, ia hanya dapat digunakan untuk satu macam bahasa.

Namun sejak beberapa bulan yang lalu, kami para pengalih bahasa WordPress mulai mengangkat kembali isu internasionalisasi tema standar ini. Akhirnya diputuskan untuk melakukan pengembangan tema standar terinternasionalisasi dalam repositori yang terpisah dengan pengembangan tema standar asli, yang berjalan secara paralel. Semua perubahan pada tema standar yang asli akan juga diterapkan kepada tema standar terinternasionalisasi, dengan penyesuaian untuk tujuan penerapan gettext.

Dengan adanya versi baku dari internasionalisasi tema standar, para pengguna dapat lebih leluasa untuk memilih bahasa yang ingin digunakan dalam tema blognya. Cukup dengan menginjeksi berkas .mo bahasa yang diinginkan (dapat diperoleh dari repositori pelokalan WordPress) dan mengubah lingkungan locale blognya (misal, dengan plugin ataupun mengubah variabel WPLANG dalam wp-config.php), pengguna WordPress dapat mengganti-ganti bahasa secara cepat. Sangat berguna bagi mereka yang ingin mencoba blog multilingual.